Sabtu, 26 Januari 2013

Hubungan Manusia dan Keadilan


Cerpen
Tulisan ini membahas tentang seorang single parents yang berjuang untuk menghidupi keluarga diSidoarjo, di tepi lumpur LAPINDO dengan cara mengojek.
Herawati,ialah sosok perempuan bersayap besi, tegar berdiri untuk melakukan pekerjaan ini sejak tahun 2007 dan tidak canggung berada diantara puluhan pengojek yang mangkal di tanggul lumpur LAPINDO.
“Ojek adalah pilihan terakhir saya. Meski harus berjuang melawan sengatan matahari, tetap akan saya lakukan untuk menghidupi keluarga,”kata Herawati.
Sebelum suaminya meninggal dan Desa Siring belum tenggelam ia sempat memiliki warung yang keuntungannya dari penjualannya lumayan untuk menghidupi keluarga.dengan kebutuhan yang semakin banyak dan pendapatan yang tidak menentu Herawati juga menjual VCD berisi rekaman meluapnya lumpur Lapindo lima tahun lalu.
Menurut Herawati, anaknya mengaku kerap malu kepada teman dan tetangga karena ibunya berprofesi sebagai pengojek. Butuh waktu untuk memberikan pengertian soal pilihan profesi yang terpaksa diambilnya.
Herawati berharap PT Minarak Lapindo Jaya segera menyelesaikan ganti rugi.Dia baru menerima ganti rugi Rp.80 Juta dari Rp.150 juta yang seharusnya diterima. Pembayaran cicilan ganti rugi juga macet selama tiga bulan terakhir.
Herawati berniat berhenti mengojek setelah ganti rugi lunas.Dia ingin kembali merintis usaha kecil-kecilan. “Anak saya harus menjadi orang sukses. Sebisa mungkin mereka terus sekolah.
http://2ndthikuslupzcha11.blogspot.com/2011/11/manusia-dengan-keadilan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar